Pages

Monday, November 15, 2010

Kisah Hikmah: “Berkah Kalung Fathimah as”



Suatu ketika Rasulullah SAAW kedatangan tamu seorang musafir yang telah kehabisan bekal. karena di rumah beliau tidak ada sesuatu yang layak diberikan, maka beliau minta tolong sahabat Bilal agar mengantar tamu itu kerumah putri Beliau, yaitu Sayyidah Fathimah(As).

Dirumah Sayyidah Fathimah(As), rupanya juga tidak ada sesuatu yang layak dimakan.

Maka dengan senang hati, tulus dan ikhlas, Sayyidah Fathimah(As) memberinya kalung hadiah pernikahannya dengan Sayyidina Ali bin abi thalib(Kw), Sayyidah Fathimah(As) berkata: “Ambillah kalung ini dan juallah, mudah-mudahan harganya cukup untuk memenuhi keperluanmu”.

Oleh si tamu, kalung itu dijual ke Ammar bin Yasir, salah seorang sahabat Nabi SAAW. “Berapa hendak kamu jual kalung itu?” tanya Ammar bin yasir. “aku akan menjualnya dengan roti dan daging, sekedar untuk mengenyangkan perutku, sebuah baju penutup tubuhku dan uang satu dinar untuk menemui istriku” kata si tamu tadi.

Ammar berkata: “Baiklah, aku membeli kalung itu dengan harga 20 dinar, ditambah 200 dirham, ditambah sebuah baju, serta seekor unta agar engkau dapat menemui istrimu”.

Setelah itu Ammar berkata pada budaknya, Asham: “Wahai Asham, pergilah sekarang menghadap Rasulullah SAAW, katakan bahwa aku menghadiahkan kalung ini dan juga engkau kepadanya. jadi mulai hari ini kamu bukan budakku lagi tetapi budak Rasulullah SAAW”.

Ternyata, Rasulullah SAAW pun berbuat sebagaimana Ammar. Ia menghadiahkan kalung itu dan juga Asham kepada Sayyidah Fathimah(As).

Sayyidah Fathimah(As) begitu berbahagia menerima hadiah dari ayahandanya, sekalipun dia tahu bahwa kalung ini semula memang miliknya.

Dia sadar, ternyata kebaikannya yang hanya sekedar memberi kalung mendapat balasan berlebih dari ALLAH SWT, yaitu dengan ditambah seorang budak.

Lalu Sayyidah Fathimah(As) berkata kepada Asham: “Wahai Asham, engkau sekarang bebas dari perbudakan dan menjadi manusia merdeka, aku melakukan semua ini karena ALLAH SWT semata”.

Mendengar perkataan Sayyidah Fathimah(As), Asham tertawa gembira.

Sayyidah Fathimah(As)pun menjadi heran dan bertanya; ” Wahai Asham, mengapa engkau tertawa seperti itu?”

“Aku tertawa karena kagum dan takjub akan berkah kalung itu. Ia telah mengenyangkan orang yang lapar, Ia telah menutup tubuh orang yang telanjang, Ia telah memenuhi hajat seorang yang fakir dan akhirnya ia telah membebaskan seorang budak”, jawab Asham.

Mudah-mudahan kisah ini bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk kita semua, bahwa kedermawanan adalah akhlaq yang mulia, seperti apa yang dilakukan oleh Sayyidah Fathimah(As), Amiin.

*Disadur dari Kisah-Kisah Islami Pilihan Penggugah jiwa, pencerah hati



catatancakhuda.wordpress.com

No comments:

Ayataul Qursi
Glorified and Exalted is He.
Al Baqarah II: verse 255

Ayataul Qursi <br>Glorified and Exalted is He. <br>Al Baqarah II: verse 255
Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNya). Yang tidak mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisiNya melainkan dengan izinNya. yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya). Luasnya Kursi Allah (ilmuNya dan kekuasaanNya) meliputi langit dan bumi; dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan Dia lah Yang Maha Tinggi (darjat kemuliaanNya), lagi Maha Besar (kekuasaanNya)

Infallible Wisdom

The Messenger of God (peace be upon him and his progeny) said:

"Allah rejoices at the repentance of His servant more than the barren rejoices for having a child, and more than the lost one who finds his way, and more than the thirsty one who finds water."

(Kunzul Ummal)

widgeo