Sa’adz bin Muadz adalah sahabat setia Nabi. Beliau termasuk orang yang ikut dalam Perang Khandak. Pada perang itu, sebuah anak panah menancap dalam di tubuh nya. Ketika itu dia berdoa.. "Ya Tuhanku, jangan biarkan aku mati sampai aku melihat kekalahan Yahudi ini [Bani Quraizhah] ". Seketika itu juga darah yang mengucur perlahan berhenti. Sampai akhirnya Yahudi Bani Quraizhah takluk di tangan Muslim, luka itu tidak mengeluarkan darah setetespun. Tidak lama berselang.., setelah Sa’adz menyaksikan kemenangan yang dimintanya, darah mengucur keluar dari bekas lukanya itu hingga ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Nabi langsung memimpin penguburan mayatnya. Ibu Sa’adz gembira karena menyangka anaknya syahid di jalan Allah. "Selamat wahai Sa’adz…Ridha lah dengan surga yang di janjikan Allah..” seru ibunya. RAsul SAAW mengernyitkan keningnya…” bagaimana ibu tahu soal itu.. " Sa’adz sedang di himpit di kubur nya ” sabda RAsul. Orang2 bertanya, mengapa Sa’adz di himpit di kuburnya…padahal ia termasuk orang baik, beriman dan berjihad ?
Rasul mengatakan…ada suatu masa dalam hidupnya, dimana ia sangat keras dan kasar terhadap istri dan anaknya..”
Rasul mengatakan…ada suatu masa dalam hidupnya, dimana ia sangat keras dan kasar terhadap istri dan anaknya..”
ahli-kubur
- Kitab Safinat al-Bihar, Jil. I
- Bihar Al-Anwar, Jilid 3
Sumber: imamchannel.wordpress.com
No comments:
Post a Comment